Rabu, 16 Desember 2015

Unsur-Unsur Seni



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Seni merupakan hasil dari sebuah kebudayaan suatu bangsa. Setiap bangsa memiliki kebudayaan dari nenek moyang terdahulu. Hal ini merupakan sebuah kekayaan yang tak ternilai, oleh karena itu sudah seharusnya suatu bangsa melestarikan warisan budaya tersebut.
Seni itu sendiri ada beberapa macam, diantaranaya seni music, seni tari, seni drama dan seni rupa. Jawa timur sendiri memiliki beberapa jenis kesenian khas, seperti ludruk, tari ngeremo, Reog Ponoroga dan parika. Berbagai jenis kesenian tersebut diapresiasikan/diaktualisasikan seorang seniman secara individual atau kelompok. Seorang seniman sendiri mebutuhkan suatu wadah atau sarana seperti lewat wadah/organisasi untuk mengapresiasikan karya yang mereka miliki dan hasilkan seperti lewat komunitas ataau organisasi kesenian.
Keberadaan seni tradisionaltersebut semakin lama akan semakin berkurang jika tidak ada fasilitas/ wadah yang dapat menampung hasil karya seni mereka, sehingga pusat seni pertunjukan ini diharapka dapat memenuhikebutuhan paaar seniman tersebut. [1]

1.2  Rumusan Masalah
Untuk menjawab persoalan dalam latar belakang diatas, maka penulis perlu merumuskan permasalahannya guna menjawab dan mencari tahu jalan keluar dan menjalaskan atas permasalahan di atas:
1.      Bagaiman unsure-unsur seni music?
2.      Bagaiman unsu-unsur seni tari ?
3.      Bagaimana unsure-unsur seni rupa ?




1.3  Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, berikut penulis mempunyai beberapa tujuan penulisan yang diharapkan guna mengaplikasikan yang efektif dan tepat dalam penulisan makalah ini yaitu:
1.      Agar mengetahui Bagaiman unsure-unsur seni music.
2.      Agar mengetahui bagaiman unsu-unsur seni tari.
3.      Agar mengetahui bagaimana unsure-unsur seni rupa.

















BAB II
PEMBAHASAN

2. 1 Unsur- Unsur Seni Musik, Tari, dan Rupa
2.1.1 Unsur- Unsur Seni Musik
Unsur-unsur pada seni music ada delapan macam, antara lain:
1.      Melodi
Melodi adalah memainkan rangkaian nada-nada yang tersusun atau teratur tinggi-rendahnya sehingga menjadi sebuah lagu. Memainkan melodi sama dengan memainkannotasi-notasi dalam kerangka notasi lagu tanpa syair (disebut juga dengan instrumental). Melodi dimainkan pada awal lagu dinamakan intro, melodi dimainkan diantara bait kedua syair lagu dan refrain dinamakan interlude, dan melodi yang dimainkan pada akhir sebuah lagu dinamakan coda.[2]
2.      Ritme/irama
Ritme adalah derap langkah iringan dalam sebuah lagu sehingga menjadi berbagai macam pola irama, seperti: rock, pop, blues, dangdut, dll.[3]
3.      Harmoni
Harmoni adalah penyelaraskan antara melodi dan ritme dengan menyisipkan hiasan-hiasan (ornament) dan dinamika sehingga melodi dalam lagu bisa dimainkan dengan keras, lembut, terputus-putus, bergelombang, atau bergetar. [4]
4.      Tangga nada
Tangga nada adalah urutan nada yang disusun secara berjenjang dibagi menjadi dua macam:
a)      Tangga nada diatonis, yaitu tangga nada yang menggunakan tujuh buah nada dengan dua macam jarak yaitu ½ dan 1.
b)      Tangga nada pentatonic, yaitu tangga nada yang menggunakan lima buah nada dengan jarak menurut aturan-aturan tertentu. Berdasarkan nadanya, tangga nada pentatonis dibagi menjadi dua yaitu pelog dan slendro.
5.      Birama
Birama adalah Suatu tanda untuk menunjukkan jumlah ketukan dalam 1 birama, antara birama satu dengan yang birama lainnya dipisahkan oleh garis vertikal yang disebut garis birama. Ada 2 jenis birama utama yaitu birama perduaan dan pertigaan yang dapat diperinci menjadi:
a.       Birama perduaan bersahaja: Birama 2/4 1dan 2/8 
b.      Birama perduaan bertingkat: Birama 4/4, 8/4, 4/8, 8/8
c.       Birama pertigaan bersahaja: Birama ¾ dan 3/8
d.      Birama pertigaan bertingkat: Birama 6/4, 6/8, 9/4, 9/8.
6.      Ekspresi
Seni music merupakan media yang dapat mengungkapkan ekspresi yang ada di dalam diri seniman. Seniman music akan mengungkapkan ekspresinya dalam music, pemisik (musikus) menjadikan music sebagai satu-satunya alat untuk mencurahkan berbagai ekspresi yang dimilikinya. Karya-karya musik hasil curahan ekspresi pemusik tersebut, ada yang berbentuk music vocal, instrumental, serta gabungan vocal dan instrumental.[5]
7.      Tanda dinamika[6]
Dinamik adalah keras lembutnya atau kuat lemahnya nada yang dinyanyikan, berikut adalah tanda-tanda dinamik:



Nama Dinamika
Tanda Dinamika
Artinya
Piano
P
Halus
Pianissimo
pp, ppp
Sangat halus
Mezzo piano
Mp
Halus sedang
Forte
F
Kuat
Mezzo forte
Mf
Kuat sedang
Fortissimo
ff, fff
Amat kuat
Sforzando
Sforzato
Sfz
Sf
Tekanan kuat
Kemungkinan menghilang
Anti sforzando
Asfz
Lembut tiba-tiba kuat
Crescendo
cres,
cresc
Bertahap semakin kuat
Decrescendo
decr,
decresc
Bertahap semakin halus
Diminuendo
dim, dimin
Bertahap menjadi halus
espressivo,
espressione,
con espressione
Pembawaan dengan ekspresif dan perasaan
Fermamente
Pembawaan tanpa ragu-ragu, tetap, benar-benar, dan sungguh-sungguh
Fermata

Menahan panjang nada atau panjang istirahat lebih lama dari nilai nada biasa
Festoso
Pembawaan secara riang gembira seperti pesta
Subito
Forte subito
Subito piano
Volti subito
Segera, tiba-tiba
Tiba-tiba kuat
Tiba-tiba halus
Buka cepat-cepar halaman berikut
Rallentando
Ritardando
rall
rit
Pembawaan semakin lebih lambat, sama seperti ritardando/rit
Accelerando
accel
Pembawaan semakin cepat
Fin, fine
Akhir lagu, menuju ke akhir lagu

8.      Tempo
Tempo adalah istilah untuk seberapa cepat musik atau lagu harus dimainkan. Music terdapat tanda tempo maupun tanda perubahan tempo, misalnya menjadi lebih cepat atau lebih lambat. Kecepatan ini dapat diatur dengan alat pengukur kecepatan yang disebut Maelzel Metronome (MM) sesuai nama sang penemu alat metronome, Johan Nepomuk Maelzel. MM menunjukan berapa not ¼ dimainkan dalam satu menit. Misalnya MM      = 90, artinya 90
2.1.2        Unsur-Unsur Seni Tari
1.      Gerak (wiraga)
Gerak merupakan unsur paling pokok dalam seni tari,yang meliputi gerak tubuh dari kaki sampai kepala,gerak yang ditata untuk disesuaikan dengan karakter tokoh yang dibawakan penari.
2.      Iram (wirama)
dalam seni tari,irama membantu penari dalam mengatur gerak dan menguatkan gerak.Irama biasanya dibentuk oleh alat musik dan irama yang disusun harus disesuaikan dengan karakter tokoh yang dibawakan oleh penari.
3.      Perasaan (Wirasa)
gerak dalam sebuah tarian harus dapat menjelaskan ekspresi perasaan,seperti marah,sedih,senang sesuai karakter tokoh yang dibawakan.
4.      Wujud (wirupa)
Rupa atau tampilan tarian harus dapat menjelaskan karakter tokoh yang dibawakan.Tampilan tersebut dapat diwujudkan melalui penataan busana dan tata rias penari.
ini unsur pendukungnya :
1.      Gerak
Unsur pokok tari adalah gerak, gerak tari merupakan fungsional dari tubuh (gerak bagian kepala, kaki, tangan, dan badan). Fungsi gerak yang dihasilkan oleh tubuh manusia pada dasarnya dapat dibedakan menjadi gerak keseharian, olahraga, gerak bermain, bekerja, dan gerak sehari-hari. Pada khususnya, tari lebih menekankan kepada gerak untuk berkesenian, di mana gerak dalam tari merupakan gerak yang sudah ditata indah. Gerakan bersifat lembut dan mengalir, serta terputus-putus dan tegas merupakan pola gerak yang menjadi cirri pembeda antara gerakan tari putra dan tari putri. Gerak dapat dibedakan menjadi: gerak maknawi, murni atau wantah, imitatif, dan imajinatif.
a.       Gerak imitatif adalah gerakan tari yang dihasilkan dari eksplorasi gerak tiruan dari alam.
b.      Gerak imajinatif adalah gerak yang dihasilkan rekayasa manusia.
c.       Gerak maknawi adalah gerak tari yang mengandung arti atau maksud tertentu.
d.      Gerak murni adalah gerak yang tidak mengandung arti, tetapi masih mempunyai unsure keindahan atau estetika.
2.      Properti
Properti adalah semua peralatan yang digunakan untuk pementasan tari. Properti tari pada dasarnya dapat digunakan untuk memberikan keindahan bentuk harapan tari secara baik, agar kesan garapan tari akan lebih sempurna. Penggunaan properti tari harus mempertimbangkan jenis, fungsi, dan asas pakai properti secara baik dan benar. Hal ini dikarenakan proporsi penggunaan properti tari secara mendasar menentukan penguasaan keterampilan penari secara pokok. Kualitas penguasaan penari atas properti tari yang digunakan, menjadi salah satu teknik tari yang dibutuhkan dalam format garapan tari yang berkuaiitas. Properti tari banyak ragam, bentuk, dan jenisnya. Properti yang sering digunakan antara lain meliputi selendang (sampur), kipas, rebana, payung, tongkat, keris, cundrik, pedang, mandau, tombak, gendang, piring, panah, dan Iain-Iain.
3.      Iringan
Iringan dalam tari adalah pasangan yang serasi dalam membentuk kesan sebuah tarian. Keduanya seiring dan sejalan sehingga hubungannya sangat erat dan dapat membantu gerak lebih teratur dan ritmis. Musik yang dinamis dapat menggugah suasana sehingga mampu membuat penonton memperoleh sentuhan rasa atau pesan tari. Oleh karenanya tari tersebut komunikatif.
4.      Tata Busana/Kostum
Keberadaan kostum dalam sebuah pertunjukan bersifat mutlak, karena pada dasarnya suatu tarian dapat terungkap dengan sempurna, jikaseluruh unsur pendukung hadir di dalamnya. Salah satu unsur pendukung yang penting dalam suatu tarian adalah tata busana/kostum. Busana tari berfungsi untuk mendukung tema atau isi tari dan untuk memperjelas peranan-peranan dalam suatu sajian tari. Busana tari secara umum terdiri atas baju, celana, kain, selendang, ikat kepala, mahkota, dan Iain-Iain. Tata busana untuk keperluan pementasan tari biasanya dirancang khusus sesuai dengan tema tarinya. Alternatif bahan untuk pembuat busana tari bermacam-macam, dapat terbuat dari kain, kertas, plastik, daun atau apa saja yang ada disekitar kita, yang dapat dimanfaatkan untuk bahan busana tari. Dalam tari tradisional, pada umumnya desain busana taritidakjauh berbeda dengan busana adat setempat.
5.      Tata Pentas/Panggung
Tata pentas adalah penataan pentas untuk mendukung pergeiaran tari. Tata pentas bukap hanya untuk kepentingan pencapaian efek artistik, namun juga berfungsi untuk membantu penciptaan suasana yang terkait dengan konsep tari. Di atas pentas biasanya dilengkapi dengan seperangkat benda-benda dan alat yang berhubungan dengan tari, yang disebut dengan setting. Pentas yang dipahami dalam pengertian tempat menari dikenal dengan istilah panggung yang memiliki dua jenis, yaitu jenis panggung tertutup dan terbuka. Jenis panggung tertutup disebut dengan prosenium. Cirinya para penari atau pemain hanya dapat dilihat dari satu arah pandang. Panggung tertutup berada dalam suatu ruangan yang disebut dengan auditorium. Panggung terbuka adalah panggung yang berada di tempat terbuka dan tidak beratap. Bentuknya bermacam- macam, yaitu berbentuk arena, pendopo, di halaman pura, di halaman rumah atau di lapangan. Ciri panggung terbuka adalah pemain atau penari dapat dilihat dari berbagai arah pandang.
2.1.3        Unsur-Unsur Seni Rupa
1.      Titik
Unsur seni rupa yang paling dasar adalah titik. Semua bentuk dan wujud karya apapun awalnya terbentuk dari titik-titik kecil ini. Selain itu, titik juga memiliki ciri khas tersendiri, yaitu sebuah titik bisa menjadi pusat perhatian tersendiri jika berkumpul atau memiliki warna yang berbeda dari yang lainnya.
2.      Garis
Garis merupakan goresan atau batas dari sesuatu. Garis juga memiliki dimensi yang memanjang dan cenderung memiliki arah. Dalam sebuah desain, garis dapat dimanfaatkan untuk mencapai kesan tertentu, seperti halnya membuat kesan kekar, megah, kuat, simpel dan lain sebagainya.
3.      Bidang
Dalam seni rupa, gabungan dari beberapa garis dinamakan dengan bidang. Dalam bidang ada dimensinya, yaitu panjang dan lebar. Sedangkan kalau bentuk memiliki dimensi panjang, lebar, dan tinggi. Oleh sebab itu, bentuk pasti memiliki volume. Dalam seni rupa terdapat beberapa bidang, diantaranya bidang segiempat, segitiga, lingkaran, trapesium, oval, dan lain-lain.
4.      Bentuk
Bangun merupakan bentuk benda yang polos, seperti halnya yang nampak oleh mata yang sekedar untuk mengatakan sifatnya saja (kotak, bundar, dan lain sebagainya). Sedangkan bentuk plastik merupakan benda yang terlihat dan bisa dirasakan karena ada unsur nilai dari benda tersebut. Contohnya lemari, meja, kursi, dan lain sebagainya.
5.      Tekstur
Tekstur merupakan sifat suatu permukaan sebuah benda. Dan sifat tersebut bisa kasar, halus, mengkilap, kusam. Kesan-kesan tersebut bisa dirasakan melalui penglihatan dan rabaan. Oleh sebab itu, tekstur dibedakan menjadi 2, yaitu tekstur semu (maya) dan tekstur rabaan.
6.      Warna
Secara teori, warna bisa dipelajari melalui 2 pendekatan. Salah satunya adalah menggunakan teori yang berdasarkan pada pigmen warna yaitu buttiran halus yang terdapat pada warna. Istilah-istilah yang harus diketahui dalam teori pigmen warna adalah sebagai berikut :
a.       Warna primer
Warna pokok atau warna dasar yang tidak bisa diperoleh dari campuran warna lain. Dan warna tersebut adalah merah, kuning, dan biru.
b.      Warna sekunder
Warna yang diperoleh dari hasil oencampuran warna. Contohnya ungu, orange, jingga.

c.       Warna tersier
Warna yang dihasilkan dari pencampuran dua warna sekunder.
d.      Warna analogus
Deretan warna yang letaknya berdekatandalam satu lingkaran warna. Misalnya deretan warna ungu yang menuju warna merah.
e.       Warna komplementer
Warna kontras yang letaknya saling bersebrangan.
7.      Gelap terang
Dalam karya seni rupa 2 dimensi, unsur gelp dan terang dapat berfungsi sebagai menggambar benda seolah-olah benda tersebut memiliki 3 dimensi., menyatakan kesan kedalaman atau ru8ang serta memberi perbedaan kontras. Unsur gelap terang dalam karya seni rupa bisa terjadi karena intensitas warna, bisa juga terjadi karena percampuran antara warna hitam dan putih.
8.      Ruang (kedalaman)
Jika dalam karya 3 dimensi, ruang bisa di rasakan oleh si penikmat seperti halnya ruangan dalam rumah. Sedangkan karya seni 3 dimensi ruang hanya bersifat semu karna di dapatkan dari kesan penggambaran yang datar, menjorok, cekung, cembung, dekat, dan lain sebagainya.
Oleh sebab itu, dalam karya seni 2 dimensi, kesan ruang atau yang disebut juga dengan kedalaman bisa diperoleh dengan beberapa cara, yang diantaranya sebagai berikut :
a.       Penggambaran gempal
b.      Penggunaan perspektif warna
c.       Peralihan warna gelap, terang serta tekstur
d.      Pergantian ukuran
e.       Penggambaran bidang bertindih
f.       Pergantian tampak bidang
g.      Pelengkungan atau pembelokan bidang, serta
h.      Penambahan bayang-bayang


BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
·    Unsur-unsur seni music meliputi : melodi, Ritme/iram, harmoni, Tangga nada, birama, Tempo, Ekspresi dan tanda dinamika.
·    Unsur-unsur seni tari meliputi: gerak(wiraga), irama (wirama), perasaan(wirasa), wujud (wirupa).
·    Unsur-unsur seni rupa meliputi : titik, garis, bidang, bentuk, tekstur, warna, gelap terang, ruang.















DAFTAR PUSTAKA

·         Hendro, 2007. Panduan Praktis Berimprovisasi Piano & Blues. Jakarta: Puspa Swara.
·         sulastianto, Herry, 2006.  Seni Budaya. Jakarta: Grafindo.
·         Simanungkalit, 2008. Teknik Vokal Paduan Suara. Jakarta: Anggota IKAPI.













[1] Dwi endarto,
[2] Hendro, Panduan Praktis Berimprovisasi Piano & Blues, (Jakarta: Puspa Swara, 2007),hlm 2.
[3] Ibid.
[4] Ibid.
[5] Herry sulastianto, Seni Budaya, (Jakarta: Grafindo, 2006), hlm 26.
[6] Simanungkalit, Teknik Vokal Paduan Suara, (Jakarta: Anggota IKAPI, 2008), hlm 31-32.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar